Prestasi Veloxymic saat Pandemi di ChemCar 2020 Competition Jerman

Bandung, 9 November 2020, Veloxymic Itenas mengikuti kompetisi ChemCar 2020 yang diselenggarakan oleh RWTH Aachen Jerman. Dalam babak final ini mobil kimia yang terdiri dari Tim Veloxymic (Itenas Indonesia), TU Kaiserslautern, RWTH Aachen, TU Dortmund, dan OvGU Magdeburg berkompetisi secara online. Kompetisi ChemCar kali ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Karena pandemi Covid 19, kompetisi yang sebelumnya direncanakan secara offline di Jerman, berubah menjadi online. Namun perubahan tersebut tidak membuat semangat Veloxymic turun. Tim Veloxymic yang terdiri dari Imat Nur Alim, Nugroho Sentoso, Faishal Hafizh Dinata, Fakhrurrazi Waridi Sidqi, M. Alif Akbar Basuki, Fiqri Hadi Hendriyansyah, dan Nurul Ratna Anissa ini diketuai oleh alumni Teknik Kimia yang baru lulus yaitu Imat Nur Alim dan dibimbing oleh Ibu Dr.rer.nat. Riny Yolandha Parapat.

Tim Veloxymic mempersiapkan prototipe mobil yang bergerak karena adanya tekanan gas oksigen dari reaksi kimia ini berbasis pada mobil pertama mereka yaitu Pramakarsa. Namun adanya regulasi yang ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi yaitu prototype mobil yang harus single action/one touch di starting line, dimana mengharuskan untuk mengubah konsep untuk starting menjadi one touch. Pramakarsa yang merupakan mobil pertama dari Tim Veloxymic memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan atau lebih dari action/touch pada starting line, sehingga Tim Veloxymic perlu memodifikasi mobil mereka. Kendala tersebut dapat diantisipasi dengan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan khususnya di bidang piping and instrument. Mereka memasang check Valve pada bagian atas reaktor (tempat injeksi reaktan), sehingga dapat menjadi one action di starting line.

Seperti kompetisi internasional lainnya, kendala bahasa cukup berpengaruh dalam penilaian juri terhadap Tim Veloxymic. Selasa 3 November 2020, Tim Veloxymic yang didampingi Ibu Riny Yolandha menjelaskan safety aspect pada prototype mobil mereka di depan juri menggunakan Zoom. Namun juri yang bertanya dalam bahasa jerman membuat mereka kesulitan dalam menerima pertanyaan dan hal tersebut cukup dibantu oleh Bu Riny Yolandha. Tim Veloxymic yang mengikuti final pada 9 November 2020, membuktikan bahwa mobil kimia mereka menjadi mobil yang tercepat dalam melaju di race dengan error yang sangat kecil. Bahkan komentator kompetisi yang berasal dari Jerman pun menganggap mobil kimia dari Indonesia ini adalah rocket car, karena mobil tercepat jika dibandingkan dengan mobil kimia dari Universitas di Jerman. Karena hal tersebut menjadikan Tim Veloxymic mendapat peringkat ketiga dalam kompetisi Chem Car dengan mengalahkan dua pesaing dari Universitas di Jerman. Cukup membanggakan dengan segala keterbatasan dan kendala, di masa pandemi ini mereka sanggup meraih prestasi tersebut. Selamat atas prestasinya dan terimakasih untuk Tim Veloxymic yang telah membawa nama Itenas dan Indonesia dalam kompetisi internasional di Jerman. (Vibianti/INO)