Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara 2021 Minggu ke-6. Asep Kambali Mengingatkan Mahasiswa Itenas untuk ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’ Melalui Tema : Sejarah Perjuangan Bangsa dan Kerukunan Umat Beragama

Sabtu (30/10/21), pukul 09.00 WIB Kampus Itenas Kembali melaksanakan Kuliah Umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) pertemuan ke-6 melalui media Zoom Meeting. Narasumber pertemuan kali ini adalah Asep Kambali, S.Pd., M.I.K.

Kuliah umum ini dimoderatori oleh Gusti Ayu Jessy K, S.T., M.T., Dosen Tetap Program Studi Teknik Geodesi Itenas Bandung. Asep Kambali kemudian mengingatkan bahwa kegiatan Kuliah Umum PKBN ini merupakan hal yang sangat penting. Dengan ini, kita bersama berlomba membangun kesadaran nasionalisme dan patriotisme di era serba digital. Pada kesempatan ini pula Asep Kambali mengingatkan rekan-rekan mahasiswa dengan kutipan ‘jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah’ yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno.

“Kecintaan terhadap sejarah Indonesia itu perlu landasan. Landasannya adalah dengan mengenali satu sama lain. Misalnya, dengan mengetahui apa arti nama Indonesia, para pahlawan, dan sejarahnya. Agar kita tidak ‘cinta buta’ kepada negara.” Ujar Asep Kambali.

Setelah itu, Asep Kambali memaparkan mengenai wawasan nusantara dan wawasan kebangsaan. Mengenai wawasan nusantara, paradigma nya adalah kemaritiman. Kita harus pahami Indonesia secara geopolitik dan geostrategis, yaitu tentang kedudukan negara Indonesia baik nasional maupun internasional. Seperti konsepsi pada kalimat ‘selat yang memisahkan’ antara pulau-pulau di Indonesia, yang sebenarnya bisa dipahami juga dengan lebih positif yaitu dengan kalimat ‘selat yang menyatukan pulau-pulau di Indonesia’.

Sedangkan wawasan kebangsaan konsepsinya adalah sejarah dan kebudayaan. Karena sejarahlah yang menyatukan kita. Kita harus mempelajari sejarah, karena banyak kejutan (fakta-fakta yang mungkin baru kita ketahui) dalam proses belajar sejarah. Termasuk momen sejarah yang baru saja kita peringati beberapa hari sebelumnya yaitu Sumpah Pemuda.

Momentum Sumpah Pemuda harus kita peringati untuk merayakan keberagaman, dan memperkokoh persatuan. Karena Sumpah Pemuda ini merupakan sebuah gerakan awal. Tanpa gerakan dari para pemuda, maka tidak akan ada Indonesia Merdeka hari ini. Rekan-rekan mahasiswa adalah para pemuda, calon-calon pemilik sah Indonesia di masa depan.

Asep menceritakan dengan antusias dan mendetail tentang sejarah Sumpah Pemuda. Sebuah pemaparan sejarah yang mudah dipahami, serta tetap memiliki korelasi yang tinggi dengan apa yang dapat diaplikasikan pada masa saat ini, yaitu di masa yang penuh dengan berbagai kemudahan bagi para generasi pemudanya.

“Jika ingin Indonesia tetap ada, maka kita harus bangkit, bersatu, dan berkolaborasi merawat sumpah persatuan di atas segala perbedaan”, tegasnya.

Selanjutnya diungkapkan pemaparan Sejarah Perjuangan Bangsa yang didefinisikan oleh Asep Kambali, yaitu “Narasi besar tentang bangkitnya semangat persatuan dan nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui gerakan patriotik. Di dalamnya bercerita tentang keteguhan hati, rela berkorban, dan mimpi masa depan.” Selain itu, dijelaskan pula mengenai Kesadaran Sejarah, dimana Asep Kambali mengembangkan pemaparannya menggunakan teori Taksonomi Bloom (ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah konatif).

Menjelang akhir Kuliah umum, sesi dilanjutkan dengan sesi pertanyaan dari para mahasiswa Itenas. Antusiasme dari para mahasiswa sangat tinggi, dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk ke kolom chat Zoom maupun melalui Mentimeter. Apresiasi pun disampaikan dari Moderator dan para mahasiswa Itenas terhadap materi dari Asep Kambali yang begitu membakar semangat dan juga menambah semangat nasionalisme para audiensnya. Semoga pada tahun-tahun kedepannya, kita semua dapat bertemu kembali untuk menyimak materi kaya wawasan dari Asep Kambali secara tatap muka.

Sebagai tambahan informasi,  dengan kehadiran Asep Kambali secara daring kali ini, berarti sudah ketiga kalinya beliau bergabung di Itenas untuk memberikan materi PKBN.

Asep Kambali adalah seorang aktivis pelestarian sejarah dan budaya yang merupakan pendiri Komunitas Historia Indonesia, selain juga merupakan pendiri Paguyuban Asep Dunia, yaitu suatu gerakan sosial dan kebudayaan yang anggotanya terdiri atas puluhan ribu pemilik nama Asep di seluruh dunia. Komunitas Historia Indonesia atau biasa disingkat KHI, adalah organisasi nirlaba-independen dan gerakan sosial yang bertujuan untuk membangun kesadaran nasionalisme Indonesia melalui pendidikan sejarah, kebudayaan dan pariwisata. [Della/BKHP]