Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) dengan hangat menerima kunjungan dari Universitas Pakuan Bogor (UNPAK) pada Jumat (23/8/2024) yang berlangsung di Gedung Rektorat Itenas. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda benchmarking atau studi banding untuk implementasi Program Kesadaran Bela Negara (PKBN). Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Rektor Itenas, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D., yang menjelaskan mengenai pelaksanaan PKBN di Itenas. Program ini telah berjalan selama selama enam tahun berturut-turut dan diakui sebagai bagian dari mata kuliah wajib seperti Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN). Prof. Meilinda menekankan pentingnya PKBN dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya memahami konsep bela negara, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, Wakil Rektor Akademik UNPAK, Prof. Dr. Eri Sarimanah, M.Pd., menyampaikan bahwa UNPAK telah melaksanakan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) sejak tahun 1992. Namun, UNPAK merasa perlu meningkatkan kualitas PPBN untuk mencapai standar yang lebih tinggi. Salah satu aspek menarik yang disoroti adalah pengakuan PKBN di Itenas sebagai bagian dari mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang belum diterapkan di UNPAK.

Program PKBN di Itenas sendiri mengacu pada Kurikulum Bela Negara yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan, yang memberikan panduan dan standar bagi pelaksanaannya. Prof. Eri dari UNPAK menambahkan bahwa terdapat potensi untuk menggabungkan praktik-praktik PKBN yang sudah ada di Itenas dengan sistem PPBN di UNPAK. Ia juga menekankan pentingnya kontrol atas pelatih yang akan melatih mahasiswa dalam program ini.

Sebagai informasi, PKBN di Itenas dikembangkan sebagai respons terhadap larangan ospek dan perpeloncoan, yang kemudian dikonversi ke dalam mata kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, dan Agama. Kurikulum PKBN juga disesuaikan dengan capaian pembelajaran dari mata kuliah tersebut.

Pelaksanaan PKBN di Itenas terdiri dari dua komponen utama: kuliah umum dan kegiatan lapangan. Kuliah umum dilaksanakan secara serentak selama empat hingga lima hari, sementara kegiatan lapangan dilaksanakan selama dua sampai tiga hari. Program ini juga mengintegrasikan pendekatan Higher Order Thinking Skills (HOTS), yang mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.

Benchmarking ini menjadi kesempatan bagi kedua institusi untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam pelaksanaan program bela negara.Sampai saat ini, Itenas Bandung telah menjadi salah satu perguruan tinggi percontohan dalam kegiatan pembinaan bela negara di Indonesia.