Fokus pada Bahasan Pengelolaan Energi, Itenas Gelar Sarasehan Pengembangan Perguruan Tinggi

Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung telah menyelenggarakan Sarasehan Pengembangan Perguruan Tinggi pada Jumat (28/7/2023) di Ruang 14301 Gedung Fakultas Itenas. Acara tersebut diadakan dalam rangka menyusun Rencana Induk Pengembangan Institut Teknologi Nasional (RIP Itenas) 2025–2045 dan dihadiri oleh Rektor Itenas dan para wakil rektor, jajaran pimpinan organ Itenas, anggota Senat Akademik Itenas, serta anggota Tim Revisi RIP Itenas 2014–2030 Tahun 2023. Ketua Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi Prof. Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja beserta para pengurus YPDS turut hadir dalam acara tersebut.

Itenas juga dalam acara ini mengundang Bapak Ir. Gilarsi W. Setiono (Direktur Utama PT VTKR Teknologi Mobilitas, Tbk.) sebagai narasumber untuk memberikan insight atapun masukan sebagai pelaku Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) kepada Itenas sebagai perguruan tinggi, dengan Ibu Dr. Dewi Kania Sari, Ir., M.T. sebagai moderator. Rektor Itenas Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal terkait pentingnya mendengarkan masukan dari pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), agar dapat dapat menyelaraskan peran pendidikan tinggi, khususnya berkaitan dengan indikator ketercapaian kinerja perguruan tinggi.

Acara yang berlangsung secara interaktif tersebut berhasil menginisiasi gagasan-gagasan menarik untuk pengembangan Itenas dalam jangka panjang; dengan pembahasan sepanjang acara lebih dititikberatkan pada pengelolaan energi terbarukan untuk ekonomi hijau dan penanggulangan perubahan iklim. Mengingat fokus pendidikan dan pengembangan penelitian Itenas adalah teknologi dan desain, bahasan mengenai pengelolaan energi perlu ditelaah agar semua disiplin ilmu di Itenas bisa masuk ke kedua bidang tersebut.

Menguatkan hal tersbut, Bapak Dr. Andry Masri, M.Sn. (Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain) turut menanggapi dengan menyatakan bahwa  bahwa dari dunia desain juga bisa mengembangkan potensi dari pengelolaan energi, misalnya Desain Komunikasi Visual bisa membahas edukasi publik terkait energi, dari bidang Desain Produk bisa bicara mengenai pengembangan teknologi produksi yang mewadahi distribusi energi ramah lingkungan atau bentuk lainnya; termasuk pembuatan kendaraan energi listrik yang sebelumnya pernah diinisiasi oleh kerja sama beberapa program studi di Itenas.

Meski potensi riset di bidang teknologi transisi energi berpeluang besar bagi pengembangan produk-produk hilirisasi, tetapi disinyalir masih ada saja kesenjangan antara perguruan tinggi negeri dan swasta dalam hal pemberian hibah maupun kebijakan. Menanggapi hal tersebut, Bapak Gilarsi selaku narasumber menguatkan bahwa para stakeholders belum semuanya memahami regulasi mengenai energi terbarukan, dan gap itulah yang semestinya bisa diisi dengan peran akademisi melalui publikasi riset dan social engagement terkait tema transisi energi, teknologi, distribusi, dan pemanfaatannya.

Dalam hal ini, beliau menyatakan, “Ada potensi dari pendidikan tinggi untuk membuka ruang experience bagi masyarakat dalam mengenal lebih dekat mengenai teknologi dan/atau energi terbarukan.” Beliau memberi rekomendasi untuk menjalin kemitraan dengan pemerintahan, akademisi lintas institusi, dan industri. Salah satunya, PT VTKR pun terbuka ke depannya untuk melakukan kolaborasi dan/atau kemitraan terkait energi dan teknologi energi.

Ibu Dr. Dewi Kania Sari, Ir., M.T. sebagai moderator kemudian menyimpulkan bahwa pandangan Narasumber dipandang layak untuk dipertimbangkan dalam penyusunan RIP Itenas 2025-2045 demi mencapai predikat “Unggul”. Dengan potensi kolaborasi multidisiplin, redefinisi dan reposisi arah pendidikan Itenas pada tema spesifik, dapat membuka peluang riset dan pengembangan produk bagi semua program studi di Itenas. Kesimpulan tersebut merupakan tanda berakhirnya Saresehan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian plakat dan cinderamata yang diwakili oleh Rektor Itenas kepada Bapak Ir. Gilarsi W. Setiono, serta sesi foto bersama.