Itenas Bandung Resmi Memiliki Dua Guru Besar Tetap Baru

Kamis (30/11/2023) merupakan salah satu hari bersejarah di Institut Teknologi Nasional Bandung karena telah secara resmi mengukuhkan dua orang guru besar tetap. Seremoni pengukuhannya dilaksanakan dalam rangkaian Sidang Terbuka Pimpinan dan Senat di GSG Bale Dayang Sumbi Itenas.

Acara tersebut dihadiri segenap tamu penting seperti jajaran pimpinan organ Itenas Bandung, jajaran pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, perwakilan dari Persatuan Guru Besar Indonesia (Pergubi), rektor perguruan tinggi mitra Itenas Bandung, dan yang lainnya. Pengukuhan berjalan lancar dan seluruh prosesi diikuti oleh seluruh tamu undangan dengan khidmat.

Kedua guru besar tetap yang dikukuhkan antara lain Prof. Dr. Waluyo, S.T., M.T. (Guru Besar Bidang Ilmu Tenaga Listrik) yang merupakan dosen program studi Teknik Elektro dan Prof. Dr. Ir. Etih Hartati, M.T. (Guru Besar Bidang Pengolahan Limbah Cair) yang merupakan dosen program studi Teknik Lingkungan. Hingga saat ini, total sudah ada tiga orang guru besar atau profesor aktif yang berasal dari Itenas Bandung.

Rektor Itenas Bandung Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D. mengungkapkan penambahan dua guru besar tetap sebagai momentum akbar yang patut dirayakan bersamaan dengan Dies Natalis ke-51 Tahun Itenas yang jatuh pada 14 Desember mendatang. Beliau juga menaruh harapan agar gelar yang telah diraih Prof. Waluyo dan Prof. Etih menjadi semangat dan inspirasi untuk para generasi selanjutnya.

“Guru besar pada hakikatnya adalah seorang guru, pendidik, sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai bagian dari wujud pengabdian. Menjadi seorang guru besar bukan akhir dari pencapaian karir seorang dosen, tetapi kontribusi sebagai guru besar kepada bangsa dan negara, dan khususnya kepada Itenas akan semakin besar,” ujar Rektor Itenas.

Ucapan selamat juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Pendidikan Dayang Sumbi Prof. Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja. Beliau menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya, kerja keras, dan ketekunan kedua guru besar tetap dalam meraih jabatan akademik tertinggi. Beliau juga mendorong para dosen Itenas Bandung lainnya untuk meraih capaian yang sama.

“Jumlah guru besar di Indonesia masih kurang dari 3 persen dari total jumlah dosen. Mengingat pentingnya peran guru besar bagi Pembangunan nasional, maka sudah seharusnya kita bersama-sama berupaya keras untuk meningkatkan jumlah guru besar di Indonesia,” kata beliau.

Perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, Ibu Gina Indriani, S.Si., M.T. (Kapokja Pendidik dan Tenaga Kependidikan), juga menyampaikan harapannya kepada Itenas Bandung untuk bisa melahirkan guru besar tetap berikutnya setelah ini.

“Tentu kami dari LLDIKTI Wilayah IV juga berharap Itenas bisa memiliki guru besar seterusnya dalam waktu yang tidak lama lagi. Seperti yang kita tahu, Itenas merupakan perguruan tinggi yang cukup dikenal di Bandung dan bahkan di Indonesia,” kata beliau.

Sebelum resmi dikukuhkan oleh Itenas Bandung, masing-masing guru besar tetap menyampaikan orasi ilmiah di bidang keahliannya. Prof. Waluyo menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Peranan Sistem Tegangan Tinggi, Otomasi, dan Smart Grid dalam Meminimalisasi Rugi dan Meningkatkan Penghematan Energi Listrik”. Sedangkan orasi ilmiah yang disampaikan Prof. Etih berjudul “Dari Pengolahan Limbah Cair Menuju Pemulihan Sumber Daya sebagai Upaya Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Kemudian pengukuhan dilakukan dengan pembacaan naskah oleh Rektor Itenas, dilanjutkan dengan pengalungan kalung guru besar, dan pembacaan pakta integritas.

Dengan bertambahnya guru besar tetap, hal tersebut menjadikan Institut Teknologi Nasional Bandung terus melaju pesat untuk mencapai visi utamanya, yaitu menjadi perguruan tinggi terkemuka di bidang teknologi, sains, dan seni, yang berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di lingkup nasional dan global, berlandaskan nilai-nilai integritas, kualitas, dan inovasi yang tinggi.