Itenas Memperoleh Pendanaan Eksternal untuk Proposal Penelitian Sebesar 15.000 USD

Pandemi Covid-19 bukanlah hal yang dapat mematikan kreativitas seseorang untuk berkarya dan berprestasi. Begitu pun dengan dosen-dosen di lingkungan Itenas. Di tengah pandemi Covid-19 ini, semangat dosen-dosen Itenas untuk tetap berkarya dan mengukir prestasi tidaklah surut, salah satunya adalah Bapak Dr. Eng. Didin Agustian Permadi, Dosen tetap Program Studi Teknik Lingkungan Itenas.

Beliau bergabung dalam tim peneliti dari University Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Sains Malaysia (USM) dan berhasil mendapatkan Pendanaan Eksternal dari Asia Pacific Network (APN) skema Collaborative Research for Early-Career Scientists (CRECS) sebesar 15,000 USD (https://www.apn-gcr.org/2019/10/24/2019-calls-for-collaborative-research-for-early-career-scientists-crecs-small-grants-programme/). APN adalah organizasi non-profitĀ  yang disponsori oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, Korea dan New Zealand yang memberikan pendanaan khusus untuk penelitian yang bersifat kolaborasi antar universitas.

Bapak Dr. Eng. Didin Agustian Permadi mewakili Itenas bekerja sama dengan UKM dan USM dari MalaysiaĀ  untuk mengikuti kompetisi penelitian ini yang awalnya diinisiasi olehĀ  Dr. Fatimah Ahamad, staf pengajar University Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk membuat proposal dengan topik mengangkat isu kebakaran hutan dengan judul ā€œParticulate matter source apportionment in Malaysia using source tagging modeling approach to quantify transboundary air pollution: a comparative analysis between haze and non-haze periodsā€.

Kompetisi penelitian ini diikuti oleh peserta tim peneliti dari seluruh dunia, dimana proses seleksinya dilakukan secara terbuka melalui proposal penelitian dan dilakukan secara online sejak diberlakukannya work from home (WFH) di Indonesia dan Movement Control Order (MCO) di Malaysia, sekitar Bulan Maret 2020 lalu. Adapun proses seleksinya terbagi menjadi dua tahap, yaitu pembuatan proposal penelitian pendek dan pembuatan proposal secara penuh. Tahap 1, pembuatan proposal pendek dilakukan untuk menyaring beberapa proposal yang akan diberikan pendanaan. Pada tahap ini banyak peserta yang tidak lolos. Sedangkan pada tahap 2, pembuatan proposal penelitian secara penuh, dimana proposal dari beberapa tim peneliti dipilih untuk mendapatkan pendanaan. Panitia kegiatan ini melakukan pertemuan di Kobe, Jepang pada tanggal 17 Juli 2020 untuk memutuskan beberapa proposal yang akan diberikan pendanaan. Pada tanggal 28 Juli 2020 Panitia kegiatan mengumumkan bahwa sebanyak 25 proposal dari 120 proposal dipilih untuk diberikan pendanaan. Tim tersebut mendapatkan pendanaan sebesar 15,000 USD untuk proposal penelitian yang diajukannya untuk pembiayaan penelitian selama 8 bulan.

Tim peneliti yang terlibat adalah sebagai berikut:Ā 

  1. Dr. Fatimah Ahamad (Universiti Kebangsaan Malaysia, UKM): monitoring kualitas udara
  2. Dr. Didin Agustian Permadi (Institut Teknologi Nasional Bandung, ITENAS): pemodelan kualitas udara dan jejaring dengan peneliti Indonesia
  3. Dr. Norhaniza Amil (Universiti Sains Malaysia): dampak kebakaran hutan terhadap Kesehatan
  4. Prof. Talib Latif (Universiti Kebangsaan Malaysia, UKM): jejaring dengan peneliti Malaysia dan pemerintah Malaysia.

(Taufik/BKHP)