Mahasiswa Teknik Kimia Itenas Meraih Gelar Best Attitude dalam Kompetisi Putra Putri Wisata Jawa Barat

Minggu, 8 November 2020 lalu, salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Itenas Bandung dianugerahi gelar Best Attitude dalam Kompetisi Putra Putri Wisata Jawa Barat. Adityas Ramadhan merupakan mahasiswa Prodi Teknik Kimia Itenas angkatan 2016 yang mengikuti kompetisi Putra Putri Wisata Jawa Barat 2020-2021. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Putra Putri Wisata Jawa Barat dan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Dalam kompetisi tersebut, Adityas dikarantina bersama peserta dari beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, Garut, Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya selama 3 hari. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 6-8 November 2020 ini dilaksanakan di Hotel Asana Grand Pangrango, Bogor. Para finalis yang tersebar di usia 17-24 tahun ini, dikarantina dalam hotel selama 3 hari dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Acara yang berlangsung secara offline ini mengikuti protokol kesehatan yang dijaga cukup ketat, para finalis selalu diwajibkan memakai face shield atau masker, serta menggunakan hand sanitizer. Begitupun untuk tamu yang diperbolehkan hadir hanya tamu undangan dari dinas terkait dan pihak pendukung penyelenggaraan acara, untuk umum tidak diperbolehkan masuk.

Selama karantina, Adityas sebagai salah satu peserta mendapatkan materi baru terkait pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif, catwalk, handsome class, dan public speaking. Para finalis juga diwajibkan membuat advokasi yang akan dijalankan selama satu tahun kedepan. Tidak kalah dengan finalis dari berbagai daerah di Jawa Barat, Adityas juga membuat advokasi yaitu Gerakan Wisata Sehat. Dimana gerakan tersebut merupakan perpaduan konsep wisata dan olahraga dengan tujuan membangkitkan pariwisata Indonesia terkhususnya di Jawa Barat, dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat di Jawa Barat di kala pandemi ini. Dalam Kompetisi Putra Putri Wisata Jawa Barat 2021, Adityas Ramadhan menginisiasi Gerakan Wisata Sehat. Dimana gerakan tersebut merupakan perpaduan dua konsep yaitu wisata dan olahraga dalam satu waktu atau tempat. Di masa pandemi Covid-19, objek wisata dan para pelaku wisata mengalami kerugian besar, karena para wisatawan enggan untuk mendatangi objek wisata yang dikhawatirkan dapat menularkan Covid-19. Namun dengan Gerakan Wisata Sehat, dan tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, kita bisa berwisata aman sekaligus meningkatkan imun dan kekebalan tubuh kita. Adityas pun yakin dengan berawal dari diri sendiri, lalu orang terdekat, maka lama kelamaan akan tersebar luas di masyarakat, dan Pariwisata di Jawa Barat akan bangkit kembali. (Vibianti/ INO)