Peringati Hari Kartini, BKA Itenas gelar seminar “Kesetaraan dan Pemberdayaan Kaum Perempuan Menuju SDG’s 2030”

(21/4/2022) Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, (BKA) Biro Kemahasiswaan dan Alumni Itenas menggelar seminar hybrid dengan topik “Kesetaraan dan Pemberdayaan Kaum Perempuan Menuju SDG’s 2030”. Seminar ini dihadiri secara luring terbatas untuk 20 peserta, sekaligus juga secara daring, bertempat di Ruang Seminar Gedung Fakultas Lantai 3.

Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Bernardinus Herbudiman, M.T., sebagai wakil dari Rektor Itenas. Dalam sambutannya Bernardinus menyatakan bahwa saat ini masih sering dijumpai diskriminasi di berbagai lingkungan sosial. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas kita bersama dalam mengupayakan kesetaraan gender di semua lingkungan sosial, tukas Bernardinus.

Hadir sebagai narasumber, Dra. Olivia Chadidjah Salampessy, M.P (Wakil Ketua Komnas Anti kekerasan Terhadap Perempuan Indonesia) dan Yunita Sari, M. Pd (Pemain Futsal Putri Timnas Indonesia). Olivia menyebutkan bahwa berdasarkan laporan yang masuk ke Komnas Perempuan maupun dari mitra Komnas Perempuan, terjadi peningkatan pelaporan kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan sebesar 80% pada tahun 2020 hingga 2021. Olivia juga menyatakan bahwa persentase kekerasan di lingkungan pendidikan paling tinggi berada di lingkungan perguruan tinggi. “Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun dan menguatkan prinsip ke”saling”an bukan ke”paling”an”, ujar Oivia.

Sesi berikutnya yaitu sesi berbagi pengalaman oleh narasumber kedua, Yunita Sari, tentang bagaimana usaha dan kerja kerasnya hingga bisa terpilih menjadi anggota Timnas Futsal Putri membawa nama Indonesia di kancah internasional. Yunita juga menekankan bahwa dalam bidang olahraga seorang perempuan juga bisa berprestasi, bukan hanya laki-laki saja. Perempuan juga dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk menunjukan kemampuan di bidangnya masing-masing. Yunita Sari mengatakan bahwa Kartini adalah insipirasinya dalam berjuang di dunia futsal sebagai wanita. “Ayo kita menjadi Kartini di bidang kita masing-masing”, tambahnya.

Acara diakhiri dengan tanya jawab dengan perserta yang hadir secara daring dan juga luring. (Ade dan Bayun)