Sebagai salah satu bentuk konkritisasi dari pelaksanaan proses penelitian yang didanai oleh Hibah BIMA Kemdikbudristek Tahun 2024 dalam skema Penelitian Fundamental-Reguler, tanggal 09 Agustus 2024, Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos. M.Ds. beserta anggota peneliti dosen, Ganis Resmisari, M.Ds. dari Prodi DKV ITENAS Bandung, berkunjung ke Sekolah Pasca Sarjana S2 Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk bertemu dengan Dr. Handriyotopo, M.Sn. (Ketua Program Studi Pasca Sarjana S2 Seni) yang kemudian menjadi salah satu narasumber penelitian. Kunjungan ini, sekaligus juga diinisiasi menjadi aktivitas lintas program studi dengan luaran berbentuk Implementation Arrangement (IA).

Sebelumnya, Tim juga melakukan observasi ke Candi Sukuh Karanganyar yang merupakan salah satu lokasi utama dalam objek penelitian dengan didampingi oleh Bapak Joko Suyono, Pemandu Wisata (Philosophical Guide) Candi Sukuh dan Candi Cetho. Candi Sukuh yang merupakan Candi yang merepresentasikan makrokosmos dan mikrokosmos, juga memiliki Arca Garuda yang narasi kulturalnya termasuk ke dalam kajian penelitian.

Penelitian berjudul “Potensi Multimodalitas Film Seni dalam Merepresentasikan Ideologi Bangsa di Era Transformasi Digital: Studi Kasus Film “Setan Jawa”” ini juga melibatkan Dosen DKV Universitas Aisyiyah Bandung, Adi Surahman, M.Ds. beserta anggota mahasiswa, Shiddiq Bi’tsatulfathi Syaiful Karim (DKV ITENAS Bandung) dan Muhammad Arvi Suria (DKV Universitas Aisyiyah Bandung); serta Iyus Kusnaedi, M.Ds. (Dosen Desain Interior ITENAS Bandung), dan Muhamad Arif Waskito, M.Ds. (Dosen Desain Produk ITENAS Bandung).

Setelah berkunjung ke ISI Surakarta, seluruh anggota Tim juga berkunjung ke Museum Omah Jayeng di Yogyakarta yang merupakan salah satu lokasi utama dalam pengambilan Film “Setan Jawa” karya/sutradara Dr. (HC) Garin Nugroho, S.H. yang sayangnya saat itu sedang tidak dapat dijumpai langsung karena sedang bertugas di tempat lain. Bersama-sama rekan dan kru dari Garin Workshop, diwakili oleh Galih J. Wicaksono, tim mendiskusikan mengenai ekosistem pertumbuhan film seni di Indonesia, serta bagaimana film dapat menjadi modal komunikasi bagi sosial, budaya, ideologi, dan politik bangsa. Malam harinya, observasi dilakukan di Candi Prambanan Yogyakarta, dengan melakukan pengamatan terhadap Sendratari Ramayana yang dipertunjukkan langsung di panggung terbuka pada pelataran Candi, sebagai bahan data mengenai karya seni dengan potensi multiliterasi yang dapat mengukuhkan jati diri bangsa.

Narasumber lain yang juga dikunjungi oleh Dr. Agustina beserta Tim adalah Eddy D. Iskandar, sastrawan sekaligus pengamat film yang juga adalah Ketua Umum Forum Film Bandung.

Selain publikasi pada jurnal akademik, salah satu luaran penelitian yang direncanakan berbentuk buku, diharapkan dapat memberikan pengayaan wawasan terkait multimodalitas dan modalitas kultural pada film dapat berperan menguatkan ideologi bangsa, dan secara tidak langsung, turut berkontribusi memberikan edukasi tentang budaya tradisi Indonesia di era Society 5.0.