Perspektif Teknologi untuk Bangkit Melawan Pandemi COVID-19 dalam Webinar

Rabu 3 Juni 2020, Pergubi (Persatuan Guru Besar Indonesia) Jawa Barat mengadakan Webinar yang bertema Indonesia Bangga Pemenang yang Sehat dan Produktif di Tengah Pandemi. Webinar yang dimoderatori oleh Erwin Kustiman, M.Si (Managing Editor Pikiran Rakyat) bertujuan agar seluruh masyarakat Indonesia mampu membangun solidaritas bersama hingga mencapai suatu kesepakatan dalam upaya membuatĀ  langkah-langkah bangkit dari pandemi. Adapun narasumber yang memaparkan materi dalam webinar ini antara lain, Prof. Dr. Dr. Susy Tjahjani, M.Kes. (Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Maranatha/ Ketua Perkumpulan Pemberantasan Penyakit Parasit Bandung), Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., M.T., Ph.D (Guru Besar Bidang Material Teknik/Rektor Itenas Bandung), Prof. Dr. Ina Primiana, S.T., M.T. (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran), Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, S.H., M.H. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Parahyangan), Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H., M.H., M.Si. (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia).

Materi pertama diberikan oleh Prof. Dr. Dr. Susy Tjahjani, M.Kes. mengenai New Normal Sebagai Pola Hidup Dalam Aspek Kesehatan Selama Dan Pasca Pandemi Covid-19. Menurut beliau, Indonesia optimis bisa memutus rantai pandemi ini dengan beberapa kunci penting yaitu masyarakat patuh dan disiplin mentaati anjuran pemerintah, jujur dan bermental patriot untuk menjaga NKRI, dan sanggup menjalani kehidupan ā€œNew Normalā€. Dalam menghadapi kehidupan ā€œNew Normalā€ ini, masyarakat wajib hidup bersih, rajin mencuci tangan, physical distancing, mengubah life style untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Selain itu, inovasi- inovasi penelitian dari ilmuwan Indonesia untuk mengembangkan vaksin, alat PCR, robot-robot yang dapat membantu mempercepat pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

Materi kedua disampaikan oleh Rektor Itenas, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., M.T., Ph.D. mengenai Perspektif Teknologi untuk Bangkit Melawan Pandemi COVID-19. Menurut beliau, masyarakat Indonesia harus mulai mengubah pola berpikir bahwa Pandemi Covid-19 tidak lagi dipandang sebagai musibah tetapi harus dilihat sebagai peluang dan tantangan untuk tetap produktif. Beberapa ide atau inovasi dalam melihat peluang dan tantangan teknologi akan muncul seperti teknologi untuk identifikasi sumber virus, teknologi pendidikan jarak jauh, teknologi pengolahan limbah B3, teknologi untuk mendekatkan produsen dan konsumen melalui digital marketing, teknologi komunikasi online, teknologi untuk menciptakan vaksin dan teknologi menciptakan alat medis.

Materi ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Ina Primiana, S.T., M.T. mengenai Kemampuan Indonesia Meraih ā€œNew Normalā€ Ekonomi Pasca Pandemik Covid-19. Pertumbuhan perdagangan global melambat secara signifikan pada tahun 2019, sebagian besar karena ketegangan perdagangan antara AS dan Cina, pademi Covid-19 diperkirakan akan menyebabkan penurunan perdagangan dunia yang belum terjadi sebelumnya. Beliau memaparkan kunci dari ā€œNew Normalā€ Ekonomi Indonesia yaitu menghilangkan ketergantungan pada rantai pasok global yang diprediksi akan rentan dan bergeser ke arah pendekatan produksi dan sumber lebih domestik.

Materi keempat disampaikan oleh Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, S.H., M.H. mengenai Agenda Pembangunan Hukum Pasca Pandemi Covid-19. Menurut beliau, orientasi pembangunan hukum pasca pandemi Covid-19 sesungguhnya tidak sepenuhnya dapat dijalankan dan ditegakkan menurut argumentasi dan logika hukum yang normal. Namun, hukum yang lebih berkarakter reaktif, parsial dan adhoc yang berfokus dan berorientasi pada dasar keabsahan dalam upaya pemulihan ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan publik.

Materi terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H., M.H., M.Si. mengenai Pendidikan Masa Depan Pasca Pandemi Covid-19. Sistem Pendidikan di masa depan merupakan bagian dari konsekuensi disrupsi pendidikan, maka pemerintah harus cerdas dan cepat mengubah paradigma kebijakan secara ā€œBreakthroughā€ dan menghindari pola pikir Business as Usual dengan merancang alternatif kebijakan.

Webinar yang berlangsung selama 3 jam melalui video online di Youtube dan Zoom berjalan cukup lancar dan sangat bermanfaat bagi peserta. Penyelenggara dan narasumber dalam webinar yang ini diikuti oleh kurang lebih 1900 peserta juga berharap masyarakat tetap optimis dan yakin dapat menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. (Artikel: Vibianti Dwi/INO-Foto: Della M/INO)