Telekonferensi Penanganan Covid 19 Bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat, Ridwan kamil bersama  36 Pimpinan dari berbagai universitas di Jawa Barat melakukan telekonferensi terkait penanganan kasus covid-19 pada Rabu, 08 April 2020. Topik utama dalam kegiatan ini adalah pemaparan berbagai inovasi, kontribusi, dan saran dari universitas terkait situasi terkini. Itenas menjadi salah satu institusi yang mengikuti jalannya kegiatan meeting online tersebut.

Berdasarkan data yang dipaparkan Pak Gubernur, di wilayah Jawa barat saat ini (8/4/2020) positif covid 343 orang berdasarkan tes swab, berdasarkan rapid test berjumlah 824 orang. Jika disatukan akan mencapai jumlah ribuan. Menurutnya, semakin padat manusia semakin status ini akan naik, maka dari itu kategori tertinggi datangnya dari wilayah Kota ketimbang kabupaten. Jabar proaktif, harus cepat dan penuh inovasi. “Kalau ditanya kami butuh apa dari universitas, kami butuh apapun riset-riset untuk membantu mengambil keputusan berbasis keilmiahan agar membantu tepat pada sasaran.”

Tidak hanya sampai disitu, Kang Emil, begitu biasa disapa, menyampaikan pula bahwa Jawa Barat membutuhkan relawan-relawan muda untuk memberikan tenaga dan kreativitasnya untuk penanganan pandemic covid-19 ini, “Kami membutuhkan banyak relawan, bisa mahasiswa yang muda dan sehat untuk menjadi relawan. Relawan dibagi menjadi tiga yaitu relawan mengkampanyekan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing, Relawan untuk verifikasi dana yang akan didistribusikan, dan Relawan di lapangan yakni relawan kesehatan, Relawan secara kreatif seperti video.”

Dalam telekonferensi yang dimoderatori oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, beberapa universitas memaparkan inovasi dan kegiatannya dalam kontribusi penanganan pandemi covid-19 ini, seperti yang dipaparkan Rektor Institut Teknologi Nasional Bandung, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ir., M.T., Ph.D Itenas telah mulai bergerak dalam mengatasi pandemi Covid – 19 yang didukung oleh Jurusan dan Laboratorium Teknik Kimia, dengan memproduksi sendiri hand sanitizer hingga pembuatan Face Shield sesuai standar WHO dan referensi dokter yang ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Pembagian Hand sanitizer diawali untuk keluarga besar Itenas, tempat ibadah dan masyarakat sekitar, kemudian memperluas cakupannya hingga masyarakat Jawa Barat serta ke fasilitas kesehatan. Tercatat dari Akhir bulan Maret 2020 hingga saat ini sudah ratusan liter hand sanitizer, 179 Face Shield, Hazmat dan Masker yang telah didistribusikan fasilitator kesehatan, terutama Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Pindad dan 21 Puskesmas dan klinik lainnya di wilayah Jawa Barat. Permintaan hand sanitizer hingga face shield bisa melalui Instagram @itenas.official. Selain itu, kami juga membuka kesempatan kerjasama dengan beberapa rumah sakit, terkait pengadaan dan produksi. Saat ini, Itenas sudah melayani kerjasama dengan rumah sakit di Jakarta, Palu dan Malang.

Adapun Rektor Itenas melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat dalam konferensi ini bahwa Itenas yang tergabung antara Mahasiswa dan Dosen Program Studi Infromatika meluncurkan sebuah situs yakni covid.itenas.tech yang bertujuan untuk menyebarkan informasi penyebaran data virus COVID-19. Situs ini dapat menjangkau area mana saja yang sudah terkena wabah pandemi ini, secara tidak langsung pengguna dapat mengenali keadaan lingkungan sekitarnyasudah seberapa banyak kasus terjangkit.

Rencana jangka panjang dari telekonferensi ini, Kang Emil akan membentuk Gugus Tugas Universitas yang bekerja sama dalam menanggulangi pandemi covid-19 ini sebagai para “pembisik ilmiah” kepada kepala daerah, yang nantinya juga akan ditugaskan menyeluruh ke berbagai daerah, khususnya Jawa Barat, untuk membantu baik dari segi analisa dan kajian-kajian ilmiah maupun penyaluran peralatan kesehatan. Gugus satuan Universitas ini akan dibagi sesuai wilayah dan bidang keilmuan. (Alifia/BPKP)