Webinar Teknik Kimia: Peran Insinyur Teknik Kimia dalam Pengembangan Energi Terbarukan

Minggu, 16 Agustus 2020, Program Studi Teknik Kimia Itenas mengadakan Webinar kelima pada tahun ini. Webinar kelima ini bertemakan Peran Insinyur Teknik Kimia dalam Pengembangan Energi Terbarukan. Narasumber yang memberikan materi Webinar kali ini adalah Bapak Yuono, S.T., M.T. yang merupakan alumni Teknik Kimia Itenas angkatan 2007 dan juga Dosen Program Studi Teknik Kimia Itenas yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bagian Pemasaran Itenas. Selain itu, Bapak Iqbaal Abdurrokhman, S.T., M.Eng. merupakan doctoral student di Chalmers University of Technology, Swedia. Sebelumnya, Bapak Ronny Kurniawan, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Kimia Itenas memberi sambutan pembuka webinar bahwa kebijakan pemerintah cukup mendukung inovasi energi baru terbarukan yang terkait dengan gasifikasi dan elektrolit untuk fuel cell.

Materi pertama dalam webinar ini disampaikan oleh Bapak Yuono mengenai Gasifikasi sebagai Penyedia Teknologi Tepat Guna dalam Energi Terbarukan.  Sumber energi biomassa dapat diperbaharui (renewable) dan berkesinambungan (sustainable), biomassa yang dibakar dan menghasilkan CO2, gas CO2 tersebut akan kembali diserap oleh tanaman sehingga biomassa disebut bebas dari emisi atau zero emission. Dalam materinya, Pak Yuono juga menyampaikan kelebihan dan kekurangan dalam memproduksi producer gas dengan proses gasifikasi baik secara updraft gasifier, downdraft gasifier dan crossdraft gasifier. Selain itu, ada pula faktor yang mempengaruhi proses gasifikasi seperti bentuk dan ukuran biomassa, rasio udara terhadap bahan baku, serta agen gasifikasi.

Selanjutnya materi terkait Pemanfaatan Ionic Liquid sebagai Elektrolit di Electrochemical Energy Devices yang disampaikan oleh Bapak Iqbaal. Ionic Liquids  (ILs) terdiri dari anion dan kation seperti garam dapur atau NaCl. Ionic Liquids  dapat digunakan sebagai elektrolit yang mengantarkan elektron dan proton dari hasil reaksi kimia. Beliau juga menjelaskan sifat fisik dan kimia dari Ionic liquid seperti titik leleh yang rendah, tidak mudah terbakar, lebih stabil terhadap suhu tinggi, dan tidak mudah terdegradasi pada suhu tinggi. Aplikasi dari ILs juga digunakan oleh beberapa industri besar seperti Petronas yang menangkap logam merkuri (Hg) dengan ILs bahkan di Chevron menggunakan ILs untuk proses alkilasi pada proses bending rantai karbon untuk minyak.

Di akhir webinar, Ketua Program Studi Teknik Kimia Itenas berharap semoga dengan acara webinar ini, para peserta webinar dapat menambah wawasan mengenai teknologi tepat guna terutama gasifikasi dan elektrolit yang digunakan untuk fuel cell. (Vibianti/INO)