Webinar Teknik Kimia: Peran Sarjana Teknik Kimia dalam Industri Proses Rumput Laut

Program Studi Teknik Kimia Itenas mengadakan Webinar yang kedua pada Minggu 9 Agustus 2020 dengan tema Peran Sarjana Teknik Kimia dalam Industri Proses Rumput Laut. Narasumber yang memberikan materi Webinar adalah Bapak Marsono, S.T., M.T dan Bapak Salafudin, S.T., M.Sc. yang merupakan staf pengajar Itenas. Beliau merupakan anggota tim perumus SKKNI Pengolahan Rumput Laut SRC dan RC dan Widyaswara di Balai Diklat Industri Makassar. Sebelum materi disampaikan, Bapak Ronny Kurniawan, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Kimia Itenas menyampaikan bahwa perairan Laut Indonesia cukup potensial mengembangkan rumput laut yang tergolong Alga. Rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, kimia bahkan pangan. Namun rumput laut perlu dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi peluang untuk ekspor ke luar cukup tinggi. Pengelolaan rumput laut membutuhkan bahan kimia sehingga sarjana teknik kimia cukup berhubungan dalam pengelolaan rumput laut untuk industri.

Sambutan dari Ketua Program Studi Teknik Kimia Itenas didukung oleh materi yang disampaikan oleh pemateri Webinar Teknik Kimia. Bapak Marsono menyampaikan bahwa rumput laut merupakan salah satu sumber devisa negara dan sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir. Selain dapat digunakan langsung sebagai bahan makanan, beberapa hasil olahan rumput laut seperti agar-agar, karaginan dan alginat merupakan senyawa yang cukup penting dalam industri. Menurut Bapak Salaf, agar-agar, karaginan, alginat merupakan salah satu jenis hidrokoloid dari rumput laut yang tergolong jenis alga. Hidrokoloid dari rumput laut ini memiliki fungsi zat pengental atau pembentuk gel dengan aplikasi yang berbeda-beda. Contohnya karaginan lebih sering digunakan untuk campuran daging, produk susu dan minuman. Alginat dapat diaplikasikan untuk minuman dan dessert.

Dalam webinar ini, Pak Salaf yang merupakan Dosen Program Studi Teknik Kimia Itenas juga menjelaskan proses pengolahan rumput laut seperti alginat yang biasa digunakan dalam industri. Industri Pengolahan rumput laut menggunakan bahan kimia utama yaitu Alkali atau dalam suasana bahan baku/lingkungan yang mengandung garam. Material peralatan proses dan pembantu harus mengakomodir kondisi tersebut dengan kondisi food grade. Dalam pengolahan rumput laut juga memperhatikan air proses untuk pencucian bahan baku atau rumput laut dan pencucian akhir untuk menurunkan pH. Air pencucian ini dapat di recovery sehingga utilitas dapat dioptimasi dengan baik.

Di akhir webinar, Ketua Program Studi Teknik Kimia Itenas berharap semoga dengan acara webinar ini, peserta dapat mengenal dan tertarik dalam pengelolaan rumput laut serta dapat mengembangkan rumput laut di perairan Indonesia. (Vibianti/INO)